Thursday, November 7, 2013

Ujian Tengah Semester Pengetahuan Lingkungan
Dosen : Deny Kurniawan, S.Hut, MP
Senin 4 November 2013

1. Jelaskan masalah lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat pertumbuhan jumlah penduduk dan eksploitasi sumber daya alam?

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta berikan contoh beserta gambar?

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ekosistem? sebutkan dan jelaskan contoh ekosistem, lengkapi dengan gambar!

4. Jelaskan apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kelangkaan sumber daya yang kita miliki di bidang pertanian?

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan amdal dan tahap-tahap penyusunan amdal?

6. Jelaskan hubungan antara atmosfer, cuaca dan iklim sehingga mempengaruhi terjadinya tipe ekosistem?







 

8. Sebagai calon sarjana Teknik, Jelaskan pentingnya mata kuliah pengetahuan lingkungan bagi diri anda?

Jawab:

Pengetahuan tentang lingkungan sekitar ini memang wajib kita pahami, sebagai manusia kita wajib menjaga kelestarian lingkungan hidup kita ini agar kita selalu hidup sehat. Pada saat ini banyak terjadi perusakan lingkungan yang tidak bertanggung jawab oleh oknum-oknum tertentu oleh sebab itu kita sebagai mahasiswa kita di tuntut untuk berfikir kritisuntuk memecahkan masalah tersebut dan menemukan solusi yang tepat untuk memecahkannya.

7. Berikan contoh dan gambar akibat pencemaran udara dan jelaskan bagaimana cara mengurangi peningkatan pencemaran udara?

Jawab:
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan


Klasifikasi Pencemar Udara :
1. Pencemar primer : pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.
2. Pencemar sekunder : pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Contoh:  Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam sulfurik. 


Jenis-jenis Bahan Pencemar:
- Karbon monoksida (CO)
- Nitrogen dioksida (N02)
- Sulfur Dioksida (S02)
- CFC
- Karbon dioksida (CO2)
- Ozon (03 )
- Benda Partikulat (PM)
- Timah (Pb)
- HydroCarbon (HC)
Penyebab Utama Pencemaran Udara :
Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar, diperkirakan 70 % pencemaran yang terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor.
Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :
- Sepeda motor 207 %
- Mobil penumpang 177 %
- Mobil barang 176 %
- Bus 138 %


Dampak Pencemaran Udara :
- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.

Solusi :
+ Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan pencemaran udara.
+ Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel Cell dan Solar Cell.
+ Menghemat Energi yang digunakan.
+ Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.


6. Jelaskan hubungan antara atmosfer, cuaca dan iklim sehingga mempengaruhi terjadinya tipe ekosistem?

Jawab:
Atmosfer adalah selubung udara yang menutupi bumi. Atmosfer melindungi penduduk bumi dari benda-benda angkasa, menjaga suhu permukaan bumi, dan sebagai tempat pengaturan cuaca. Dengan demikian, atmosfer menjaga kehidupan makhluk hidup di bumi. Atmosfer bumi mempunyai beberapa lapisan. Batas antarlapisan di dalam atmosfer tidaklah jelas

Lapisan yang paling dekat ke permukaan bumi adalah troposfer. Ketebalan troposfer sekitar 15 km. Pada lapisan inilah terjadinya cuaca dan awan. Pesawat-pesawat terbang melintas pada lapisan ini. Di atas troposfer terdapat lapisan stratosfer. Lapisan ini mempunyai ketebalan atau ketinggian 15 km – 50 km dari permukaan bumi. Di antara lapisan troposfer dan stratosfer terdapat lapisan pelindung yang disebut ozon. Ozon masuk ke lapisan stratosfer. Pesawat supersonik dan awan abu dari letusan gunung berapi dapat mencapai lapisan stratosfer. Lapisan di atas stratosfer adalah mesosfer. Area mesosfer yang mengalami ionisasi disebut ionosfer.
Lapisan ionosfer ini mampu memantulkan gelombang radio. Lapisan terluar atmosfer yaitu termosfer. Pada termosfer terdapat lapisan eksosfer, di mana molekul-molekul gas bumi terlepas ke ruang angkasa luar. Lapisan atmosfer bumi  yang berhubungan langsung dengan kehidupan di bumi adalah troposfer. Perubahan suhu dan kelembapan di troposfer sangat berpengaruh bagi benda-benda di atas permukaan bumi.
Perubahan iklim merupakan perubahan variabel iklim, khususnya suhu udara dan curah hujan yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang panjang antara 50 sampai 100 tahun atau yang biasa disebut dengan inter centenial (Anonim, 2004).
Faktor-faktor alam seperti fenomena bertambahnya aerosol akibat letusan gunung berapi, siklon yang dapat terjadi didalam suatu tahun (inter annual), El-Nino dan La-Nina yang bisa terjadi di dalam sepuluh tahun (inter decadal) tidak masuk dalam kriteria perubahan iklim global. Pada dasarnya perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan alih guna lahan (Anonim, 2004).
Aktivitas manusia secara langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan perubahan serius pada komposisi atmosfir secara global. Hal ini disebabkan karena beberapa aktivitas manusia dapat menyebabkan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca secara signifikan di atmosfer. Dengan naiknya temperatur rata-rata bumi atau yang biasa disebut dengan pemanasan global dapat menyebabkan perubahan variabel iklim suhu udara dan curah hujan.
Perubahan iklim ialah perubahan suhu, tekanan udara, angin, curah hujan, dan kelembaban sebagai akibat dari pemanasan global. Karena adanya efek gas rumah kaca, maka gas rumah kaca tersebut akan meneruskan radiasi gelombang panjang yang bersifat panas, sehingga suhu dipermukaan bumi akan naik dan menjadi semakin panas dimana laju peningkatan panasnya berbanding lurus dengan laju perubahan konsentrasi gas rumah kaca. dengan laju perubahan konsentrasi gas rumah kaca.

Ekosistem adalah suatu kesatuan faktor biotik dan abiotik yang saling berinteraksi. Sesuai dengan definisi diatas iklim yang merupakan faktor abiotik akan mempengaruhi faktor biotik (mahluk hidup ). Menurut Smith (2000) Iklim hampir mempengaruhi semua aspek ekosistem antara lain respon fisiologi dan perilaku mahluk hidup, kelahiran, kematian dan pertumbuhan populasi, kemampuan kompetisi spesies, struktur komunitas, produktivitas dan siklus nutirisi.

Jadi,
Perubahan iklim ialah perubahan suhu, tekanan udara, angin, curah hujan, dan kelembaban sebagai akibat dari pemanasan global. Karena adanya efek gas umah kaca, maka gas rumah kaca tersebut akan meneruskan radiasi gelombang panjang yang bersifat panas, sehingga suhu dipermukaan bumi akan naik dan menjadi semakin panas dimana laju peningkatan panasnya berbanding lurus dengan laju perubahan konsentrasi gas rumah kaca. dengan laju perubahan konsentrasi gas rumah kaca.
Bila terjadi kenaikan suhu rata-rata global sebesar 1.5-2.5⁰C, kemungkinan akan terjadi punahnya 20-30 jenis flora dan fauna. Tingkat keasaman laut akan meningkat dengan bertambahnya CO2 di atmosfer. Hal ini akan berdampak negatif pada organisme laut seperti terumbu karang dan organismo-organisme yang hidupnya bergantung lepada terumbu karang. Daerah pantai akan semakin rentan terhadap erosi pantai dan akan terjadi naiknya permukaan air laut. Rata-rata aliran air sungai dan ketersediaan air di daerah subpolar dan daerah tropis basah diperkirakan akan meningkat sebesar 10-40 %. Produktivitas pertanian akan mengalami penurunan, sehingga meningkatkan resiko terjadinya bencana kelaparan. Komunitas miskin sangat rentan karena kapasitas beradaptasi yang terbatas dan ketergantungan hidup terhadap sumberdaya yang mudah terpengaruh oleh iklim seperti persediaan air dan makanan.
Perubahan iklim yang sedang terjadi berikut segala dampaknya tidak dapat dihindari. Beradaptasi terhadap kedua macam dampak perubahan iklim, kejadian ekstrem dan dampak perlahan-lahan memerlukan strategi yang berbeda. Mempersiapkan diri menghadapi kejadian ekstrem dilakukan dengan menyusun rencana penanganan bila terjadi bencana alam, seperti badai dan banjir. Sedangkan menghadapi perubahan perlahan memerlukan kemauan dan kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan yang terus berubah.
 


Wednesday, November 6, 2013

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan amdal dan tahap-tahap penyusunan amdal?

Jawab: 
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini adalah aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat. Dasar hukum AMDAL adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang "Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup".

Dokumen AMDAL terdiri dari :
  * Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
   * Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
   * Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
   * Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)


AMDAL digunakan untuk:
 
a. Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah
b. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
c. Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan
d. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
e. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan


Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:

a. Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL
b. Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
c. masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:


  1. Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan/menerapkan penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by pre request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006
  2. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002
  3. Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan Permen LH NO. 08/2006
  4. Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008 

Tahapan Penyusunan AMDAL


A.   Perencanaan Kegiatan
Langkah-langkah pengerjaan AMDAL dapat dikelompokkan menjadi tahap pelingkupan, tahap analisis, dan tahap perencanaan pengendalian. Semua harus dilakukan berurutan karena hasil suatu langkah akan mempengaruhi arah langkah selanjutnya. Setelah ketiga tahap itu selesai, rancangan kegiatan akan dinilai kelayakan lingkungannya.
Ada pun tahap pengerjaan AMDAL tesebut diuraikan dalam prosedur AMDAL yang terdiri dari:
a)    Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
b)   Proses pengumuman
c)    Proses pelingkupan (scoping)
d)    Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
e)    Kesepakatan KA-ANDAL
f)     Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
g)    Persetujuan Kelayakan Lingkungan

a)    Proses Penapisan
Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. Di Indonesia, proses penapisan dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah.
Ketentuan apakah suatu rencana kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau tidak dapat dilihat pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL.
b)   Proses Pengumuman
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL wajib mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum pemrakarsa melakukan penyusunan AMDAL. Pengumuman dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab dan pemrakarsa kegiatan.
Tata cara dan bentuk pengumuman serta tata cara penyampaian saran, pendapat dan tanggapan diatur dalam Keputusan Kepala Bapedal Nomor 08 Tahun 2000 tentang  Keterlibatan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.
c)    Proses Pelingkupan
Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotesis) yang terkait dengan rencana kegiatan.
Tujuan pelingkupan adalah untuk menetapkan batas wilayah studi, mengidentifikasi dampak penting terhadap lingkungan, menetapkan tingkat kedalaman studi, menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan lain yang terkaiti dengan rencana kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dari proses pelingkupan adalah dokumen KA-ANDAL. Saran dan masukan masyarakat harus menjadi bahan pertimbangan dalam proses pelingkupan.
d)    Proses penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
Setelah KA-ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
Hasil penilaian KA ANDAL adalah Surat Kesepakatan KA ANDAL yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan ANDAL, RKL dan RPL.
e)    Proses penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL:
Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi AMDAL). Setelah selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki/menyempurnakan kembali dokumennya.
f)     Persetujuan kelayakan lingkungan
1) Keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu rencana usaha dan/atau kegiatan diterbitkan oleh:
a) Menteri, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi penilai pusat;
b) Gubernur, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi provinsi; dan
c)  Bupati/walikota, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi penilai kabupaten/kota.
2) Penerbitan keputusan wajib mencantumkan:
a)   Dasar pertimbangan dikeluarkannya keputusan
b) Pertimbangan terhadap saran, pendapat dan tanggapan yang diajukan oleh warga masyarakat.
Pada dasarnya dokumen AMDAL berlaku sepanjang umur usaha atau kegiatan. Namun demikian, dokumen AMDAL dinyatakan kadaluarsa apabila kagiatan fisik utama suatu rencana usaha atau kegiatan tidak dilaksanakan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya keputusan kelayakan lingkungannya.
Dalam hal dokumen AMDAL dinyatakan kadaluarsa, maka Pemrakarsa dapat mengajukan dokumen AMDALnya kepada instansi lingkungan yang bertanggung jawab untuk dikaji kembali, apakah harus menysun AMDAL baru atau dapat mempergunakan kembali untuk rencana kegiatannya.
Keputusan kelayakan lingkungan dinyatakan batal apabila terjadi pemindahan lokasi atau perubahan desain, proses, kapasitas, bahan baku dan bahan penolong atau terjadi perubahan lingkungan yang sangat mendasar akibat peristiwa alam atau sebab lain sebelum usaha atau kegiatan yang bersangkutan dilaksanakan. Apabila Pemrakarsa kegiatan hendak melaksanakan kegiatannya kembali maka Pemrakarsa wajib mengajukan perubahan pada Menteri/ Gubernur/ Bupati/ Walikota sesuai kewenangannya untuk diputuskan apakah diwajibkan untuk membuat AMDAL baru atau membuat adendum ANDAL, KL, dan RPL; atau mengajukan permohonan perubahan izin lingkungan. Penetapan keputusan perubahan tersebut akan dibuat dalam suatu pengaturan mengenai kriteria perubahan yang lebih rinci.
Izin lingkungan adalah izin yang wajib dimiliki setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib AMDAL atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.
Izin Lingkungan diperoleh melalui tahapan kegiatan yang meliputi:
a. penyusunan AMDAL dan UKL-UPL; 
b. penilaian AMDAL dan pemeriksaan UKL-UPL; dan
c. permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan.

4. Jelaskan apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kelangkaan sumber daya yang kita miliki di bidang pertanian?

Jawab:Cara mencegah: 
  1. Menghemat sumber daya
Penghematan SDA dan SDM sangat penting karena suatu saat nanti kita akan mewariskan bumi ini pada anak, cucu, serta cicit kita. Jika kita tidak menghemat dan menghabiskannya sekarang, maka anak cucu kita akan menderita pada kehidupannya nanti. Mereka akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka dari itu kita harus menyadari bahwa kita hidup sekarang ini bukan untuk menggunakan SDA, kita hidup untuk menjaga agar SDA ini tetap dapat digunakan oleh anak cucu kita yang akan mewarisi bumi ini.
Untuk menghemat SDA sebenarnya tidak sulit, hanya yang perlu diutamakan adalah niat. Jika kita memang berniat untuk menghemat, maka kita akan melakukannya. Tetapi jika kita malas dan tidak ada niat, maka kita akan menggunakannya secara boros. Ini bergantung dari diri kita sendiri. Untuk menumbuhkan niat diperlukan kesadaran, untuk menumbuhkan kesadaran perlu adanya pendidikan. Jika kita mendidik anak-anak kita yang masih keciil kelak  untuk berhemat SDA, maka pada saat dewasa nanti anak-anak itu akan memiliki kesadaran akan pentingnya berhemat.
  1. Ketahanan Pangan dan Teknologi
            Setiap individu harus siap sedia menyediakan makanan dan pangan yang bergizi. Pangan tidak hanya dihasilkan oleh pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan, tetapi juga oleh industri pengolahan pangan. Selanjutnya, pangan yang cukup tidak hanya dalam jumlah tetapi juga keragamannya, sebagai sumber asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral); untuk pertumbuhan, kesehatan, daya tahan fisik, kecerdasan dan produktivitas manusia. sedangkan kita juga harus melek teknologi agar setiap perkembangan yang terjadi kita mengetahuinya dan tidak ketinggalan zaman karena sekarang ini teknologi merupakan hal yang sangat penting pada masa sekarang ini.
  1. Melakukan Inovasi berupa : pencarian SDA yang baru, peningkatan Efesiensi, perbaikan teknologi daur ulang, perbaikan konservasi serta pengelolaan lahan kosong atau pertanian yang baik agar bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
  2. Peningkatan Mutu Pendidikan
            Solusi agar tidak terjadi kelangkaan akibat rendahnya pendidikan adalah Peningkatan mutu pendidikan, yaitu setiap individu haruslah menyelesaikan pendidikannya, bila perlu sebaiknya sampai kejenjang perguruan tinggi. Untuk Peningkatan mutu pendidikan haruslah ditingkatkan terlebih dahulu kualitas pendidikan yang ditentukan oleh peningkatan proses belajar mengajar. Dengan adanya peningkatan proses belajar mengajar dapat meningkat pula kualitas lulusannya. Peningkatan kualitas proses pembelajaran ini akan sangat tergantung pada pengelolaan sekolah dan pengajaran/pendekatan yang diterapkan guru.

Faktor Penyebab Kelangkaan Sumber Daya Alam antara lain :
  1. a.      Perbedaan Letak Geografis
Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata di setiap daerah. Ada daerah yang sangat subur, ada pula daerah yang kaya bahan tambang. Namun, ada pula daerah yang gersang dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan sumber daya menjadi langka dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai sumber daya yang melimpah.
  1. b.      Ketidakpedulian Manusia terhadap Lingkungan
Hutan merupakan sumber daya alam yang sangat penting keberadaannya. Dahulu hutan di Indonesia menjadi paru-paru dunia. Selain itu hasil dari hutan seperti rotan, damar, dan kayu d9,apat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan. Hutan dapat juga dijadikan sebagai tempat resapan air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir. Namun sekarang keberadaannya sudah sangat mengkhawatirkan. Hal itu disebabkan banyak orang yang menebangi pohon-pohon di hutan tanpa memerhatikan pelestariannya sehingga sekarang ini banyak hutanhutan yang gundul. Kalian tentunya tahu apakah akibat dari hutan gundul? Ya, salah satunya dapat menyebabkan banjir. Di samping itu, sumber daya hutan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan semakin berkurang jumlahnya.
  1. c.       Pengeksploitasian Sumber Daya Alam yang Berlebihan
Manusia tidak memiliki rasa puas, sehingga mereka akan merasa tidak cukup dengan apa yang mereka dapat. Bagi mereka yang serakah pasti akan selalu mengeduk sumber daya alam seperti, barang tambang, emas, batu bara, nikel dan lain sebagainya secara terus menerus. Akibat dari pengeksploitasian berlebihan yang mereka lakukan itu akan menyebabkan sumber daya alam yang tersedia  berkurang dan ujung-ujungnya akan mengakibatkan kelangkaan. Mereka tidak memikirkan apa yang akan terjadi jika pengeksploitasian yang berlebihan tu dilakukan secara terus menerus.
  1. d. Bertambahnya Manusia dibumi, yang Hidupnya Tidak Merata
Semakin banyaknya pertumbuhan manusia dibumi yang hidupnya tidak merata maka akan semakin langka pula sumber daya alam yang ada. Sumber daya alam yang terdapat di Pulau Jawa akan cepat habis dari pada Sumber daya alam yang terdapat di Kalimantan karena jumlah penduduk di Kalimantan lebih sedikit daripada di Jawa, karena semua kegiatan orang Indonesia berpusat di Jawa, maka tidak heran jika Sumber Daya Alam yang terdapat di Jawa akan cepat habis dibanding Sumber Daya Alam yang terdapat di Kalimantan.
Sumber daya alam dapat dibedakan menurut sifatnya, yaitu sumber daya fisik berupa tanah, air, dan udara serta sumber daya biotik berupa pertanian, perkebunan, hutan dan peternakan. Perpaduan antara sumber daya fisik dan sumber daya biotik disebut sumber daya lingkungan alam, misalnya keindahan panorama alam, pegunungan, lembah, pantai, dan panorama dibawah permukaan laut.
Kandungan sumber daya alam di bumi ada yang melimpah dan ada pula yang sedikit atau terbatas. Demikian pula peresebarannya, ada sumber daya alam yang terdapat disemua daerah, tetapi adapula yang hanya berada didaerah-daerah tertentu, seperti emas, batu bara, dan minyak bumi.



Tuesday, November 5, 2013

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ekosistem? sebutkan dan jelaskan contoh ekosistem, lengkapi dengan gambar!

Jawab:
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.


Ekosistem dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

1) Ekosistem alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa adanya campur tangan manusia. Ekosistem alami dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem darat dan ekosistem perairan.

EKOSISTEM DARAT

Ekosistem darat adalah ekosistem yang faktor lingkungan eksternalnya didominasi oleh daratan. Ekosistem dapat dibedakan menjadi Ekosistem darat alami dan Ekosistem suksesi

Ekositem Darat Alami

Ekosistem darat alami adalah ekosistem yang tumbuh dan berkembang secara alami. Berdasarkan topografinya ekosistem darat alami di Indonesia dapat dibedakan menjadi Ekosistem vegetasi pamah, ekosistem vegetasi pegunungan, dan ekosistem vegetasi munson
 
1) Ekosistem Vegetasi Pamah

Ekosistem ini membentang dari ketinggian 0 sampai 1000 meter di atas permukaan laut. Vegetasi berupa hutan belukar. Sebagian besar hutan di Indonesia tergolong ekosistem vegetasi pamah. Vegetasi yang terdapat dalam ekosistem ini terdiri dari vegetasi darat dan rawa.

Vegetasi rawa adalah vegetasi yang terdapat di daerah yang berawa, yang tergenang air. Vegetasi darat adalah vegetasi yang terdapat di darat yang tidak tergenang air. Yang tergolong ekosistem vegetasi rawa adalah ekosistem hutan mangrove di daerah pantai, ekosistem hutan rawa air tawar, dan ekosistem hutan tepi sungai.


Hutan mangrove yang terdapat di tepi pantai, yang air lautnya selalu tergenang saat air laut pasang naik. Luasnya mencapai 4.250.000 ha dan tersebar diseluruh kepulauan di Indonesia. Selain berfungsi untuk menjaga terjadinya abrasi (erosi air laut), hutan bakau memiliki fungsi ekologi yang sangat penting. Biasanya tumbuhan bakau menjadi sarang berbagai unggas atau tempat bertengger burung-burung yang sedang mengadakan migrasi. Kotoran burung yang jatuh ke dasar hutan menyuburkan air laut. Fitoplankton dan Zooplankton hidup subur di daerah hutan mangrove. Oleh karenanya, perairan di sekitar hutan mangrove memiliki banyak spesies organisme air, termasuk ikan. Keadaan yang demikian sangat menguntungkan para nelayan.

Di daerah pantai yang berbatasan dengan hutan mangrove terdapat ekosistem hutan rawa air tawar. Di Kalimantan banyak terdapat ekosistem ini karena genangan air tawar dapat mencapai daerah yang luas. Pohon-pohon memiliki akarr lutut atau akar tunjang. Hutan ini lebat dan pohon-pohonnya dapat mencapai ketinggian hingga 30 meter.


Ekosistem hutan tepi sungai banyak terdapat di sepanjang tepi sungai besar, misalnya banyak terdapat di tepi sungai-sungai Sumatra, Kalimantan, dan Irian Jaya. Pada musim penghujan sering digenangi air, dimusim kemarau kering. Karenanya disebut sebagai vegetasi rawa musiman. Vegetasinya berupa tumbuhan besar yang berkayu yang memiliki akar yang kuat.

2) Ekosistem Vegetasi Pegunungan

Ekosistem vegetasi pegunungan bermacam-macam tergantung pada ketinggiannya (elevasinya). Ekosistem ini dapat dibedakan menjadi : 

a) Vegetasi Hutan Pegunungan

Vegetasi hutan pegunungan terdapat pada ketinggian 1500- 3.300 meter diatas permukaan air laut. Cirinya, semakin tinggi elevasinya, semakin kecil dan pendek vegetasinya, dan semakin rendah keanekaragamannya. Misalnya ekosistem hutan pegunungan bawah pada elevasi 1000-2000 m dan ekosistem hutan pegunungan atas yang terdapat pada elevasi 2500-3300 m. Di dalam ekosistem hutan pegunungan atas yang lembab banyak dijumpai lumut, anggrek dan tumbuhan epifit.






b) Vegetasi Padang Rumput Pegunungan

Padang rumput pegunungan terdapat pada elevasi 3.200-3.600 m. Komunitasnya terdiri dari rumput yang dapat mencapai 1 m tingginya. Contohnya adalah padang rumput yang terdapat di pegunungan Irian Jaya.




c) Vegetasi Terbuka Lereng Berbatu

Vegetasinya berupa rumput, tumbuhan paku, dan semak tertentu. Ekosistem ini terdapat di lereng-lereng bukit batu kapur yang memiliki curah hujan sedikit tetapi lembab.




d) Vegetasi Rawa Gambut

Vegetasinya berupa perdu rawa gambut atau rumput yang menutupi tanah gambut. Misalnya terdapat di Irian Jaya pada ketinggian 3.300-4.000 m atau di Jawa pada ketinggian 2.000-3.500 m dari permukaan air laut.

 (e) Vegetasi Danau

Vegetasi danau banyak dijumpai di daerah pegunungan tinggi. Di Indonesia banyak terdapat danau eutrofik, yakni danau yang kaya unsur hara dan ditumbuhi oleh berbagai tumbuhan air. Jika tumbuhan air menutupi danau, maka kegiatan pernapasan di malam hari akan menghabiskan oksigen. Akibatnya banyak spesies ikan dan hewan air yang mati. Yang tertinggal adalah ikan dan hewan air yang tahan terhadap kekurangan oksigen. Contohnya adalah Danau Singkarak, dan Danau Meninjau.




Ekosistem Suksesi.

Ekosistem suksesi dibedakan menjadi ekosistem suksesi primer dan ekosistem suksesi sekunder. Ekosistem suksesi primer adalah ekosistem yang tumbuh pada permukaan yang terbuka. Jadi mula-mula vegetasinya kosong, hanya ada batuan, kemudian terjadi suksesi dan tumbuh ekosistem baru. Contohnya pada suksesi yang terjadi di krakatau. Ekosistem  adalah ekosistem yang tumbuh akibat ekosistem alami rusak. Jadi ekosistem sekunder tidak dimulai dari kondisi yang kosong. Misalnya jika hutan terbakar, akan muncul hutan belantara lagi setelah mengalami suksesi sekunder.

EKOSISTEM PERAIRAN

Pengertian dan definisi dari Ekosistem Air adalah ekosistem yang faktor lingkungan eksternalnya didominasi oleh air sebagai habitat dari berbagai organisme air. Ekosistem air dapat dibedakan menjadi beberapa ekosistem yaitu :





a. Ekosistem Sungai (ekosistem air tawar)
Untuk dapat membedakan dengan ekosistem lainnya perlu diketahui Ciri-ciri ekosistem air tawar dan dapat dijelaskan sebagai berikut :
  1. Salinitas (kadar garam) rendah, lebih rendah jika dibandingkan dengan sitoplasma
  2. Variasi suhu antara siang dan malam tidak terlalu besar
  3. Penetrasi (masuknya) cahaya matahari terbatas/kurang
  4. Ekosistem air tawar tetap dipengaruhin oleh iklim dan cuaca, meskipun pengaruh tersebut relatif kecil apabila dibandingkan dengan ekosistem darat.







b. Ekosistem Laut
Indonesia merupakan negara kepulauan mempunyai lebih dari 17.000 pulau yang dikelilingi oleh lautan. Ekosistem laut Indonesia sangat menentukan iklim (suhu, kelembapan, angin), flora dan fauna serta kehidupan penduduk. Luas perairan laut di daerah pesisir dapat dilihat di bawah ini :
Laut :
  1. perairan teritorial (sampai batas 12 mil laut): 5,1 x 106 km2
  2. paparan benua (sampai kedalaman 200 m): 3,0 x 106 km2
  3. ekonomi ekslusif 200 mil : 2,7x 106 km2
Wilayah Pesisir :
  1. panjang pantai : 81 x 1012 km2
  2. hutan payau : 10 x 106 km2
  3. hutan bakau : 3,6 x 106 km2
  4. tambak : 183 x 1012 km2
Ekosistem Laut memiliki sifat khas yang tidak dimiliki oleh ekosistem lainnya. Sifat-sifat itu antara lain sebagai berikut :
  1. berkadar garam sekitar 0,3% yang mirip dengan kepekatan protoplasma
  2. terdapat kehidupan disemua kedalaman, kecuali di dasar laut yang sangat dalam
  3. ekosistem laut saling bersambungan, dan memiliki kemungkinan untuk bercampur karena adanya sirkulasi air laut
  4. rantai makanan relatif panjang dengan kata lain, disepanjang rantai makanan terjadi pemboroson energi.




2) Ekosistem Buatan


Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.

Contoh ekosistem buatan yaitu :
a. Ekosistem Sawah
Sawah masuk ke dalam ekosistem buatan karena keberadaan sawah dibuat oleh manusia sebagai pemenuh kebutuhan hidup akan makanan. Manusia berperan penting dalam ekosistem sawah. Baik dalam pembentukan struktur, komponen, dan pengaturan sawah.

b. Ekosistem Hutan Buatan
Sebagai contoh dalam pembahasan ekosistem hutan buatan, akan diambil hutan mangrove. Mangrove berfungsi membantu melindungi pantai dari erosi (abrasi) oleh air laut, angin ribut, dan gelombang laut. Mereka mencegah erosi garis pantai dengan bertindak sebagai penghalang dan penangkap element alluvial, sehingga menstabilkan ketinggian daratan dengan membentuk daratan baru untuk mengimbangi hilangnya sedimen.