Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
Ekosistem dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1) Ekosistem alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang
terbentuk secara alami tanpa adanya campur tangan manusia. Ekosistem
alami dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem darat dan ekosistem
perairan.
EKOSISTEM DARAT
Ekosistem darat adalah ekosistem yang faktor lingkungan eksternalnya didominasi oleh daratan. Ekosistem dapat dibedakan menjadi Ekosistem darat alami dan Ekosistem suksesi
Ekosistem darat adalah ekosistem yang faktor lingkungan eksternalnya didominasi oleh daratan. Ekosistem dapat dibedakan menjadi Ekosistem darat alami dan Ekosistem suksesi
Ekositem Darat Alami
Ekosistem darat alami adalah ekosistem yang tumbuh dan berkembang secara alami. Berdasarkan topografinya ekosistem darat alami di Indonesia dapat dibedakan menjadi Ekosistem vegetasi pamah, ekosistem vegetasi pegunungan, dan ekosistem vegetasi munson
Ekosistem darat alami adalah ekosistem yang tumbuh dan berkembang secara alami. Berdasarkan topografinya ekosistem darat alami di Indonesia dapat dibedakan menjadi Ekosistem vegetasi pamah, ekosistem vegetasi pegunungan, dan ekosistem vegetasi munson
1) Ekosistem Vegetasi Pamah
Ekosistem ini membentang dari ketinggian 0 sampai 1000 meter di atas permukaan laut. Vegetasi berupa hutan belukar. Sebagian besar hutan di Indonesia tergolong ekosistem vegetasi pamah. Vegetasi yang terdapat dalam ekosistem ini terdiri dari vegetasi darat dan rawa.
Vegetasi rawa adalah vegetasi yang terdapat di daerah yang berawa, yang tergenang air. Vegetasi darat adalah vegetasi yang terdapat di darat yang tidak tergenang air. Yang tergolong ekosistem vegetasi rawa adalah ekosistem hutan mangrove di daerah pantai, ekosistem hutan rawa air tawar, dan ekosistem hutan tepi sungai.
Ekosistem ini membentang dari ketinggian 0 sampai 1000 meter di atas permukaan laut. Vegetasi berupa hutan belukar. Sebagian besar hutan di Indonesia tergolong ekosistem vegetasi pamah. Vegetasi yang terdapat dalam ekosistem ini terdiri dari vegetasi darat dan rawa.
Vegetasi rawa adalah vegetasi yang terdapat di daerah yang berawa, yang tergenang air. Vegetasi darat adalah vegetasi yang terdapat di darat yang tidak tergenang air. Yang tergolong ekosistem vegetasi rawa adalah ekosistem hutan mangrove di daerah pantai, ekosistem hutan rawa air tawar, dan ekosistem hutan tepi sungai.
Hutan mangrove yang terdapat di tepi pantai, yang air lautnya selalu tergenang saat air laut pasang naik. Luasnya mencapai 4.250.000 ha dan tersebar diseluruh kepulauan di Indonesia. Selain berfungsi untuk menjaga terjadinya abrasi (erosi air laut), hutan bakau memiliki fungsi ekologi yang sangat penting. Biasanya tumbuhan bakau menjadi sarang berbagai unggas atau tempat bertengger burung-burung yang sedang mengadakan migrasi. Kotoran burung yang jatuh ke dasar hutan menyuburkan air laut. Fitoplankton dan Zooplankton hidup subur di daerah hutan mangrove. Oleh karenanya, perairan di sekitar hutan mangrove memiliki banyak spesies organisme air, termasuk ikan. Keadaan yang demikian sangat menguntungkan para nelayan.
Di daerah pantai yang berbatasan dengan hutan mangrove terdapat ekosistem hutan rawa air tawar. Di Kalimantan banyak terdapat ekosistem ini karena genangan air tawar dapat mencapai daerah yang luas. Pohon-pohon memiliki akarr lutut atau akar tunjang. Hutan ini lebat dan pohon-pohonnya dapat mencapai ketinggian hingga 30 meter.
Ekosistem hutan tepi sungai banyak terdapat di sepanjang tepi sungai besar, misalnya banyak terdapat di tepi sungai-sungai Sumatra, Kalimantan, dan Irian Jaya. Pada musim penghujan sering digenangi air, dimusim kemarau kering. Karenanya disebut sebagai vegetasi rawa musiman. Vegetasinya berupa tumbuhan besar yang berkayu yang memiliki akar yang kuat.
2) Ekosistem Vegetasi Pegunungan
Ekosistem vegetasi pegunungan bermacam-macam tergantung pada ketinggiannya (elevasinya). Ekosistem ini dapat dibedakan menjadi :
a) Vegetasi Hutan Pegunungan
Vegetasi hutan pegunungan terdapat pada ketinggian 1500- 3.300 meter diatas permukaan air laut. Cirinya, semakin tinggi elevasinya, semakin kecil dan pendek vegetasinya, dan semakin rendah keanekaragamannya. Misalnya ekosistem hutan pegunungan bawah pada elevasi 1000-2000 m dan ekosistem hutan pegunungan atas yang terdapat pada elevasi 2500-3300 m. Di dalam ekosistem hutan pegunungan atas yang lembab banyak dijumpai lumut, anggrek dan tumbuhan epifit.
b) Vegetasi Padang Rumput Pegunungan
Padang rumput pegunungan terdapat pada elevasi 3.200-3.600 m. Komunitasnya terdiri dari rumput yang dapat mencapai 1 m tingginya. Contohnya adalah padang rumput yang terdapat di pegunungan Irian Jaya.
Padang rumput pegunungan terdapat pada elevasi 3.200-3.600 m. Komunitasnya terdiri dari rumput yang dapat mencapai 1 m tingginya. Contohnya adalah padang rumput yang terdapat di pegunungan Irian Jaya.
c) Vegetasi Terbuka Lereng Berbatu
Vegetasinya berupa rumput, tumbuhan paku, dan semak tertentu. Ekosistem ini terdapat di lereng-lereng bukit batu kapur yang memiliki curah hujan sedikit tetapi lembab.
Vegetasinya berupa rumput, tumbuhan paku, dan semak tertentu. Ekosistem ini terdapat di lereng-lereng bukit batu kapur yang memiliki curah hujan sedikit tetapi lembab.
d) Vegetasi Rawa Gambut
Vegetasinya berupa perdu rawa gambut atau rumput yang menutupi tanah gambut. Misalnya terdapat di Irian Jaya pada ketinggian 3.300-4.000 m atau di Jawa pada ketinggian 2.000-3.500 m dari permukaan air laut.
Vegetasinya berupa perdu rawa gambut atau rumput yang menutupi tanah gambut. Misalnya terdapat di Irian Jaya pada ketinggian 3.300-4.000 m atau di Jawa pada ketinggian 2.000-3.500 m dari permukaan air laut.
(e) Vegetasi Danau
Vegetasi danau banyak dijumpai di daerah pegunungan tinggi. Di Indonesia banyak terdapat danau eutrofik, yakni danau yang kaya unsur hara dan ditumbuhi oleh berbagai tumbuhan air. Jika tumbuhan air menutupi danau, maka kegiatan pernapasan di malam hari akan menghabiskan oksigen. Akibatnya banyak spesies ikan dan hewan air yang mati. Yang tertinggal adalah ikan dan hewan air yang tahan terhadap kekurangan oksigen. Contohnya adalah Danau Singkarak, dan Danau Meninjau.
Vegetasi danau banyak dijumpai di daerah pegunungan tinggi. Di Indonesia banyak terdapat danau eutrofik, yakni danau yang kaya unsur hara dan ditumbuhi oleh berbagai tumbuhan air. Jika tumbuhan air menutupi danau, maka kegiatan pernapasan di malam hari akan menghabiskan oksigen. Akibatnya banyak spesies ikan dan hewan air yang mati. Yang tertinggal adalah ikan dan hewan air yang tahan terhadap kekurangan oksigen. Contohnya adalah Danau Singkarak, dan Danau Meninjau.
Ekosistem Suksesi.
Ekosistem suksesi dibedakan menjadi ekosistem suksesi primer dan ekosistem suksesi sekunder. Ekosistem suksesi primer adalah ekosistem yang tumbuh pada permukaan yang terbuka. Jadi mula-mula vegetasinya kosong, hanya ada batuan, kemudian terjadi suksesi dan tumbuh ekosistem baru. Contohnya pada suksesi yang terjadi di krakatau. Ekosistem adalah ekosistem yang tumbuh akibat ekosistem alami rusak. Jadi ekosistem sekunder tidak dimulai dari kondisi yang kosong. Misalnya jika hutan terbakar, akan muncul hutan belantara lagi setelah mengalami suksesi sekunder.
Ekosistem suksesi dibedakan menjadi ekosistem suksesi primer dan ekosistem suksesi sekunder. Ekosistem suksesi primer adalah ekosistem yang tumbuh pada permukaan yang terbuka. Jadi mula-mula vegetasinya kosong, hanya ada batuan, kemudian terjadi suksesi dan tumbuh ekosistem baru. Contohnya pada suksesi yang terjadi di krakatau. Ekosistem adalah ekosistem yang tumbuh akibat ekosistem alami rusak. Jadi ekosistem sekunder tidak dimulai dari kondisi yang kosong. Misalnya jika hutan terbakar, akan muncul hutan belantara lagi setelah mengalami suksesi sekunder.
EKOSISTEM PERAIRAN
Pengertian dan definisi dari Ekosistem Air adalah ekosistem yang faktor lingkungan eksternalnya didominasi oleh air sebagai habitat dari berbagai organisme air. Ekosistem air dapat dibedakan menjadi beberapa ekosistem yaitu :
a. Ekosistem Sungai (ekosistem air tawar)
Untuk dapat membedakan dengan ekosistem lainnya perlu diketahui
Ciri-ciri ekosistem air tawar dan dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Salinitas (kadar garam) rendah, lebih rendah jika dibandingkan dengan sitoplasma
- Variasi suhu antara siang dan malam tidak terlalu besar
- Penetrasi (masuknya) cahaya matahari terbatas/kurang
- Ekosistem air tawar tetap dipengaruhin oleh iklim dan cuaca, meskipun pengaruh tersebut relatif kecil apabila dibandingkan dengan ekosistem darat.
b. Ekosistem Laut
Indonesia merupakan negara kepulauan mempunyai lebih dari 17.000 pulau
yang dikelilingi oleh lautan. Ekosistem laut Indonesia sangat
menentukan iklim (suhu, kelembapan, angin), flora dan fauna serta
kehidupan penduduk. Luas perairan laut di daerah pesisir dapat dilihat
di bawah ini :
Laut :
- perairan teritorial (sampai batas 12 mil laut): 5,1 x 106 km2
- paparan benua (sampai kedalaman 200 m): 3,0 x 106 km2
- ekonomi ekslusif 200 mil : 2,7x 106 km2
Wilayah Pesisir :
- panjang pantai : 81 x 1012 km2
- hutan payau : 10 x 106 km2
- hutan bakau : 3,6 x 106 km2
- tambak : 183 x 1012 km2
Ekosistem Laut memiliki sifat khas yang tidak dimiliki oleh ekosistem
lainnya. Sifat-sifat itu antara lain sebagai berikut :
- berkadar garam sekitar 0,3% yang mirip dengan kepekatan protoplasma
- terdapat kehidupan disemua kedalaman, kecuali di dasar laut yang sangat dalam
- ekosistem laut saling bersambungan, dan memiliki kemungkinan untuk bercampur karena adanya sirkulasi air laut
- rantai makanan relatif panjang dengan kata lain, disepanjang rantai makanan terjadi pemboroson energi.
2) Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang
diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan
mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan
didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.
Contoh ekosistem buatan yaitu :
a. Ekosistem Sawah
Sawah masuk ke dalam ekosistem buatan
karena keberadaan sawah dibuat oleh manusia sebagai pemenuh kebutuhan
hidup akan makanan. Manusia berperan penting dalam ekosistem sawah. Baik
dalam pembentukan struktur, komponen, dan pengaturan sawah.
b. Ekosistem Hutan Buatan
Sebagai contoh dalam pembahasan
ekosistem hutan buatan, akan diambil hutan mangrove. Mangrove berfungsi
membantu melindungi pantai dari erosi (abrasi) oleh air laut, angin
ribut, dan gelombang laut. Mereka mencegah erosi garis pantai dengan
bertindak sebagai penghalang dan penangkap element alluvial, sehingga
menstabilkan ketinggian daratan dengan membentuk daratan baru untuk
mengimbangi hilangnya sedimen.
kalo akuarium, itu termasuk ekosistem buatan juga gak mas?
ReplyDelete