Atmosfer adalah selubung udara yang menutupi bumi. Atmosfer melindungi penduduk bumi dari benda-benda angkasa, menjaga suhu permukaan bumi, dan sebagai tempat pengaturan cuaca. Dengan demikian, atmosfer menjaga kehidupan makhluk hidup di bumi. Atmosfer bumi mempunyai beberapa lapisan. Batas antarlapisan di dalam atmosfer tidaklah jelas
Lapisan yang paling dekat ke permukaan bumi adalah troposfer.
Ketebalan troposfer sekitar 15 km. Pada lapisan inilah terjadinya cuaca
dan awan. Pesawat-pesawat terbang melintas pada lapisan ini. Di atas
troposfer terdapat lapisan stratosfer. Lapisan ini mempunyai
ketebalan atau ketinggian 15 km – 50 km dari permukaan bumi. Di antara
lapisan troposfer dan stratosfer terdapat lapisan pelindung yang disebut
ozon. Ozon masuk ke lapisan stratosfer. Pesawat supersonik dan
awan abu dari letusan gunung berapi dapat mencapai lapisan stratosfer.
Lapisan di atas stratosfer adalah mesosfer. Area mesosfer yang mengalami ionisasi disebut ionosfer.
Lapisan ionosfer ini mampu memantulkan gelombang radio. Lapisan terluar atmosfer yaitu termosfer. Pada termosfer terdapat lapisan eksosfer, di mana molekul-molekul gas bumi terlepas ke ruang angkasa luar. Lapisan atmosfer bumi yang
berhubungan langsung dengan kehidupan di bumi adalah troposfer.
Perubahan suhu dan kelembapan di troposfer sangat berpengaruh bagi
benda-benda di atas permukaan bumi.
Perubahan
iklim merupakan perubahan variabel iklim, khususnya suhu udara dan
curah hujan yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang
panjang antara 50 sampai 100 tahun atau yang biasa disebut dengan inter
centenial (Anonim, 2004).
Faktor-faktor
alam seperti fenomena bertambahnya aerosol akibat letusan gunung
berapi, siklon yang dapat terjadi didalam suatu tahun (inter annual),
El-Nino dan La-Nina yang bisa terjadi di dalam sepuluh tahun (inter
decadal) tidak masuk dalam kriteria perubahan iklim global. Pada
dasarnya perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia, khususnya
yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan alih guna lahan
(Anonim, 2004).
Aktivitas
manusia secara langsung maupun tidak langsung dapat menyebabkan
perubahan serius pada komposisi atmosfir secara global. Hal ini
disebabkan karena beberapa aktivitas manusia dapat menyebabkan
meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca secara signifikan di atmosfer.
Dengan naiknya temperatur rata-rata bumi atau yang biasa disebut dengan
pemanasan global dapat menyebabkan perubahan variabel iklim suhu udara
dan curah hujan.Perubahan iklim ialah perubahan suhu, tekanan udara, angin, curah hujan, dan kelembaban sebagai akibat dari pemanasan global. Karena adanya efek gas rumah kaca, maka gas rumah kaca tersebut akan meneruskan radiasi gelombang panjang yang bersifat panas, sehingga suhu dipermukaan bumi akan naik dan menjadi semakin panas dimana laju peningkatan panasnya berbanding lurus dengan laju perubahan konsentrasi gas rumah kaca. dengan laju perubahan konsentrasi gas rumah kaca.
Ekosistem adalah suatu kesatuan faktor biotik dan abiotik yang saling berinteraksi. Sesuai dengan definisi diatas iklim yang merupakan faktor abiotik akan mempengaruhi faktor biotik (mahluk hidup ). Menurut Smith (2000) Iklim hampir mempengaruhi semua aspek ekosistem antara lain respon fisiologi dan perilaku mahluk hidup, kelahiran, kematian dan pertumbuhan populasi, kemampuan kompetisi spesies, struktur komunitas, produktivitas dan siklus nutirisi.
Jadi,
Perubahan
iklim ialah perubahan suhu, tekanan udara, angin, curah hujan, dan
kelembaban sebagai akibat dari pemanasan global. Karena adanya efek gas
umah kaca, maka gas
rumah kaca tersebut akan meneruskan radiasi gelombang panjang yang
bersifat panas, sehingga suhu dipermukaan bumi akan naik dan menjadi
semakin panas dimana laju peningkatan panasnya berbanding lurus dengan
laju perubahan konsentrasi gas rumah kaca. dengan laju perubahan
konsentrasi gas rumah kaca.
Bila terjadi kenaikan suhu rata-rata global sebesar 1.5-2.5⁰C, kemungkinan akan terjadi punahnya 20-30 jenis flora dan fauna. Tingkat keasaman laut akan meningkat dengan bertambahnya CO2 di atmosfer. Hal
ini akan berdampak negatif pada organisme laut seperti terumbu karang
dan organismo-organisme yang hidupnya bergantung lepada terumbu karang. Daerah pantai akan semakin rentan terhadap erosi pantai dan akan terjadi naiknya permukaan air laut. Rata-rata
aliran air sungai dan ketersediaan air di daerah subpolar dan daerah
tropis basah diperkirakan akan meningkat sebesar 10-40 %. Produktivitas pertanian akan mengalami penurunan, sehingga meningkatkan resiko terjadinya bencana kelaparan. Komunitas
miskin sangat rentan karena kapasitas beradaptasi yang terbatas dan
ketergantungan hidup terhadap sumberdaya yang mudah terpengaruh oleh
iklim seperti persediaan air dan makanan.
Perubahan iklim yang sedang terjadi berikut segala dampaknya tidak dapat dihindari. Beradaptasi
terhadap kedua macam dampak perubahan iklim, kejadian ekstrem dan
dampak perlahan-lahan memerlukan strategi yang berbeda. Mempersiapkan diri
menghadapi kejadian ekstrem dilakukan dengan menyusun rencana penanganan
bila terjadi bencana alam, seperti badai dan banjir. Sedangkan
menghadapi perubahan perlahan memerlukan kemauan dan kemampuan untuk
menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan yang terus berubah.
gan bisa share daftar pustaka dari kalimat :
ReplyDeleteMenurut Smith (2000) Iklim hampir mempengaruhi semua aspek ekosistem antara lain respon fisiologi dan perilaku mahluk hidup, kelahiran, kematian dan pertumbuhan populasi, kemampuan kompetisi spesies, struktur komunitas, produktivitas dan siklus nutirisi.
tolong tuliskan judul bukunya.